Analisis Salah Satu Bagian Dari Bait Serat Kalatida

Oleh: Nanang Sutrisno

                                                    Amenangi jaman edan

Ewuh aya ing pambudi

Milu edan ora tahan,

Yen tan milu anglakoni

Baya kaduman melik

Kaliren wekasanipun

Ndilalah karsa allah

Begja-begjani kan lali

       Luwih begja kang eling lan waspada

Arti:

Hidup di jaman edan, memang repot

Akan mengikuti tidak sampai hati, tetapi jika tidak mengikuti

Gerakannya jaman, tidak mendapatkan apapun juga.

Akhirnya dapat menderita kelaparan.

Namun sudah menjadi kehendak Tuhan

Bagaimanapun juga walaupun orang yang lupa itu bahagia

Namun, lebih bahagia lagi orang yang senantiasa ingat dan waspada.

Analisis:

                Dalam salah satu bait dari Serat Kalatida ini tercermin gambaran di mana kondisi kehidupan kita saat ini. Zaman terus mengalami perubahan yang tiada henti-hentinya. Perubahan itu tidak hanya mencakup
satu bidang tertentu tetapi mencakup seluruh bagian dari kehidupan termasuk juga moralitas manusia saat ini. Banyak kita temukan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan moralitas. Mulai dari pelanggaran HAM, korupsi, pelecehan seksual, pemerkosaan, dan kasus-kasus lain yang semua itu terjadi akibat perkembangan zaman yang sangat pesat dan masuknya budaya-budaya dari negara lain yang tidak sesuai dengan budaya ketimuran.

Salah satunya yaitu mengenai kasus korupsi yang saat ini sedang marak terjadi di Indonesia. Tidak tanggung-tanggung pelakunya berasal dari kalangan masyarakat elit sampai kalangan masyarakat alit (rakyat kecil-Bahasa Jawa). Kerugian yang ditanggung negara tidak hanya puluhan juta melainkan mencapai milyaran akibat banyaknya kasus korupsi yang terjadi di Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa moralitas dalam masyarakat saat ini benar-benar bobrok.

Dalam Bait Serat Kalatida di atas terkandung pelajaran moralitas yang dapat diterapkan dalam kehidupan saat ini. Dalam bait ini dijelaskan bahwa meskipun saat ini kita hidup di zaman yang serba maju (jaman edan) kita harus tetap mempunyai pengendalian diri untuk menjaga moralitas yang kita miliki agar kita tidak terpengaruh oleh godaan-godaan yang berada di luar diri kita.