Tuesday 27 November 2012

Hari – Hari Besar Agama Buddha




1.  W a i s a k  P u j a.
Hari Raya Waisak pada umumnya jatuh pada bulan purnama sidhi dibulan Mei-Juni. Hari Raya Waisak juga dijuluki hari Tri Suci Waisak, karena pada hari itu umat Buddha Sedunia mempringati Tiga Pristiwa Agung yang terjadi pada diri kehidupan Sang Buddha Gotama lebih dari 2500 tahun yang lalu. 

1.1 Pengertian Prosesi
            Dalam Hari Raya Waisak ada suatu kegiatan yang dinamakan  prosesi, yang dimaksud prosesi disini adalah suatu ritual yang berlangsung sebelum detik-detik waisak berakhir.Namun arti prosesi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah Susunan, Runtutan jalannya Upacara/pawai khimad sedangkan dalam Kamus Istilah Prosesi adalah Pawai / arak-arakan yang dilakukan secara Khimad ( dalam suatu upacara / ritual ) seperti perayaan Waisak di Candi Borobudur yang diawali dengan prosesi menjelang upacara kemudian dilanjutkan dengan  pembacaan perita suci serta permohonan Tisarana dan Sila pada anggota Sangha, yang dilanjutkan dengan meditasi yang tepat  pada detik – detik waisak. Selanjutnya dilakukan iring – iringan Prosesi dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur bagian paling depan adalah Api Waisak yang diikuti barisan pembawa bendera kebangsaan dan panji Buddhis, disusul barisan Bhinneka Tunggal Ika yang mengenakan pakaian adat, kemudian barisan pembawa air berkah Waisak, barisan pembawa persembahan dan Stupa.
    

Masyarakat India Pra Buddha



Abad ke-6 SM merupkan suatu zaman yang penting dalam sejarah India. Tetapi sejarah yang menarik bukanlah meliputi seluruh India melainkan hanya meliputi India utara. Pada zaman itu tidak terdapat kekuasaan mutlak. India terbagi menjadi negara-negara kecil yang banyak sekali. Pada abad itu terdapat 16 negara kerajaan atau Mahajanapada.
Dari 16 Mahajanapada itu ada 4 yang dianggap mempunyai kekuatan yang diaggap cukup berkuasa, yaitu: Magadha, Kosala, Vamsa, dan Avanti. Berdekatan dengan kerajaan ini pula ada kerajaan kecil yang bersifat republik yang relatif berdiri sendiri dengan bebas. Pemimpin dari suku-suku bangsa ini yang akan sering terdenganr adalah Suku Sakya dari Kerajaan Kapilavathu. Lainnya adalah Suku Bhagga dari kerajaan Sunsumara, Suku Bulli dari Kerajaan Allakappa, dan Suku Koliya dari Kerajaan Ramagama. Kebanyakan dari suku-suku bangsa ini secara perlahan-lahan lenyap ke dalam pengaruh Kerajaan Magadha yang semakin meluas.
Struktur Sosial dan Ekonomi
Seluruh struktur sosial pada zaman itu berdasarkan sistem kasta atau dissebut “vanna” atau disebut juga varna (Sansekerta) oleh orang-orang golongan Ariya. Ada empat tingkatan kasta, yaitu:

Sunday 11 November 2012

8 Pertanyaan Jebakan Saat Wawancara

Dalam proses perekrutan pegawai tiap perusahaan membutuhkan beberapa tahapan untuk melakukan seleksi bagi pelamar pekerjaan yaitu pada umumnya tahapan test tertulis, interview, test kesehatan (kalau ada). Tidak sedikit pula banyak dari calon karyawan yang telah lulus dalam test tertulis akan tetapi gagal dalam tahap interview atau wawancara. Mungkin ada baiknya membaca artikel ini yang diharapkan bisa membantu para calon karyawan dalam menyiasati pertanyaan dari pewawancara. Berikut beberapa daftar pertanyaan yang mungkin adalah sebuah jebakan dalam sebuah proses wawancara:

1. Mengapa kami harus mempekerjakan Anda?
 Ini peluang Anda untuk “menjual” diri Anda. Uraikan dengan singkat dan jelas kelebihan yang Anda miliki, kualifikasi Anda dan apa yang dapat Anda sumbangkan bagi perusahaan tersebut. Hati-hati , jangan memberikan jawaban yang terlalu umum. Hampir setiap orang mengatakan mereka merupakan seorang pekerja keras dan memiliki motivasi. Berikanlah jawaban yang memperlihatkan keunikan yang Anda miliki.

Arah Mata dan Artinya

Di dalam interview, pewawancara biasanya melihat kontak mata. Nah, biar nggak salah, kamu wajib tahu arti dari arah pandangan mata kamu. Yuk disimak! :)
Let's share....


1. Arah Mata: KIRI
 Menandakan bahwa seseorang sedang membayangkan/memikirkan sebuah suara/kata-kata di dalam pikiran mereka.

Tes Psikologi Bukan Harga Mutlak Untuk Menilai Kepribadian Seseorang, Berikut 9 Bentuk Tes Psikologi Beserta Tips Menyelesaikannya

Salam hangat untuk semua pembaca kanta-one.blogspot.com

Beberapa waktu lalu ada seorang teman saya yang ingin memasuki jenjang tertentu dalam kehidupannya, dari seorang "siswa" menjadi seorang "ahli" namun salah satu persyaratannya harus lolos tes psikologi. Namun nampaknya dia gagal melewati tes ini. Mengetahui hal itu saya sangat kecewa dengan keputusan organisasi tempatnya bernaung. Saya mencoba melakukan "banding" tetapi ternyata keputusan itu mutlak. It's Ok. Hanya saja, saya kurang setuju jika hasil tes psikologi dijadikan ukuran utama untuk menilai kepribadian seseorang, karena tes psikologi ini bisa dipelajari dan sudah tersedia tips dan trik mengerjakannya. Jadi, bisa saja hasilnya tidak valid. Saya tidak memaksakan sudut pandang saya kepada para pembaca, karena setiap orang memiliki sudut pandangnya masing-masing. Be your self!

Berikut saya re-post 9 Bentuk Tes Psikologi Beserta Tips Menyelesaikannya dari malemminggu.wordpress.com

Selamat Membaca...

Dewasa ini, hampir semua perusahaan menggunakan PSYCHOLOGY TEST / TES PSIKOLOGI atau PSIKOTEST / PSIKOTES sebagai bagian dalam tahapan penerimaan calon pegawai. Keunikan dari tes ini adalah pada “ ketidakpastiannya ”. Mengapa? Karena faktor ini dapat memutarbalikan perhitungan logis potensi seseorang.

Sebagai contoh, seseorang lulusan perguruan tinggi terbaik di negeri ini dengan IPK : 3 koma dan berpengalaman sebagai asisten dosen, tidak dapat lolos dari lubang jarum ujian psikotes sehingga akhirnya harus berwirausaha karena belum pernah mampu melewati psikotes untuk diterima bekerja di sebuah perusahaan. Memang ini ironi, namun ini fakta.

Friday 9 November 2012

Semua Mempunyai Masalahnya Sendiri



Claudia Rey adalah seorang wanita berkebangsaan Belanda yang sukses dalam karirnya. Ia tinggal di salah satu kota yang ada di negeri kincir angin tersebut. Ia tinggal di sebuah apartemen mewah yang ada di Kota Amsterdam. Ia tinggal sendirian di apartemen tersebut karena kedua orang tuanya telah meninggal dunia sejak ia lulus dari universitas terkemuka yang ada di Inggris. Ayahnya dulu adalah seorang pejabat pemerintahan yang sukses dalam karirnya, tetapi kemudian ayahnya tersandung kasus korupsi dan divonis hukuman selama 20 tahun penjara oleh pengadilan. Setelah beberapa bulan mendekam di penjara kemudian ayahnya meninggal karena serangan jantung. Beberapa bulan kemudian ibunya meninggal dunia karena serangan kanker rahim yang dideritanya sejak usia 30 tahun. Sementara saudara-saudaranya tinggal di luar kota yang cukup jauh dari tempat ia tinggal.

Berbagi Bahagia Merelakan Dirinya Pergi



Oleh: Ninggrani Pannanandi

Dalam beberapa hari ini Lilin kelihatan berbeda dimata orang tua dan saudara-saudaranya, tapi mereka menganggap ini hal yang biasa. Lilin selalu berusaha untuk dapat ceria seperti biasanya. Namun usahanya itu tak dapat membuat orang-orang disekalilingnya percaya. Ia melakukan semua kegiatannya sehari-hari seperti biasanya. Mulai dari pergi ka wihara pagi-sore, membantu kakaknya memasak, bersih-bersih hingga pergi ke kebun.
 Walaupun berbagai hal telah dilakukannya, namun tak dapat menyembunyikan kekecewaannya. kecewa kepada orang tuanya yang tak pernah lagi menyebut-nyebut dan menyinggung tentang janjinya, untuk memberi ijin padanya untuk kuliah. Dulu, ayahnya bilang bahwa ia akan dikuliahkan setahun lagi, namun tak pernah disinggungnya lagi masalah itu. Selama setahun terakhir Lilin berangan-angan tentang kuliah, bagaimana nanti ia melewatkan hari-harinya denga sibuk sekali bersama buku-buku pelajaran. Bagaimana dia punya teman yang baru. Tapi itu semua hanyalah angan-angan. Bayang-bayang semu yang tercipta, hanya oleh seorang pengharap seperti Lilin.

FAKTOR PENGHAMBAT (VIPASSANUPAKILESA), Faktor Keberhasilan Meditasi VIPASSANĀ dan Tujuan VIPASSANĀ




    1.      Faktor Penghambat (Vipassanupakilesa)
Dalam buku Samādhi I oleh Somdet Phra Buddhagosacariya (Ñānavara Thera), disebutkan 10 macam pengahambat dalam vipassanā atau yang disebut sebagai vipassanupakilesa, adapun sebagai berikut: Obhāsa atau sinar, Pīti atau kegiuran, Passadhi atau ketenangan batin, Sukha atau kebahagiaan, Saddhā atau keyakinan, Paggaha atau usaha, Upaṭṭhāna atau ingatan, Ñāna atau pengetahuan, Upekkha atau keseimbangan batin dan Nikanti atau kepuasan.
Sedangkan menurut Venerable Sujiva sebagai berikut:

“The ten imperfections of insight or ten “defilements” of insight, are actually results of good experiences due to a pure mind, with the exception of the last, which is a true defilement. Nevertheless, because of the attachment, a downfall can happen. Therefore, the moral behind this is that whatever pleasant experiences that arise, just note them mindfully.
There are ten imperfections of insight or ten “defilements” of insight: